No License

Khotbah Kristen tentang Kerukunan

Mazmur 133:1-3
|
Khotbah Kristen tentang Kerukunan
Gambar Ilustrasi: Pixabay
Mazmur 133:1-3
1

Nyanyian ziarah Daud.
Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

2

Seperti minyak yang baik di atas kepala
meleleh ke janggut,
yang meleleh ke janggut Harun
dan ke leher jubahnya.

3

Seperti embun gunung Hermon yang turun
ke atas gunung-gunung Sion.
Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat,
kehidupan untuk selama-lamanya.

Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus,

Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun (Maz. 133:1). Saudara-saudara sekalian, salah satu cara yang menonjol dari keberadaan kita sebagai manusia adalah kepelbagaian. Misalnya, pada suatu tempat tertentu tidak mungkin hidup satu suku tetapi pasti ada terdapat keanekaragaman suku, bahasa, ras dan agama dan lain-lain. Namun dengan demikian, dalam suasana keanekaragaman itu, terdapat satu tekad untuk bersatu dalam kepelbagaian. Dalam negara kita terdapat semboyan : "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu. Berdasarkan nyanyian ziarah yang terdapat dalam Mazmur 133:1-3, secara khusus ayat 1, terdapat suasana kebersamaan dalam kepelbagaian. Kata-kata "diam bersama dengan rukun" dalam mengandung makna yang sangat dalam tentang kesatuan.

Disini bukanlah kumpulan orang-orang atau suatu kelompok lalu dipaksakan menjadi satu, juga bukan pula bersatunya orang-orang atau kelompok-kelompok yang berlainan ide dan antara satu sama lain terdapat suasana hubungan yang saling menghormati dan menghargai serta belajar kepada yang lain. Persatuan itu harus terjadi karena kesadaran bersama untuk berkumpul dan bersatu di dalam keanekaragaman.

Dalam kekristenan pun harus terdapat suasana demikian. Rasul Paulus pernah menggambarkan bahwa persekutuan orang-orang percaya di dalam nama Yesus Kristus dapat diibaratkan seperti tubuh manusia, yang walaupun terdiri dari banyak anggota tubuh, yang satu sama lainnya berbeda-beda fungsinya. Namun di tengah-tengah kepelbagaian tersebut terdapat kesatuan yang harmonis dengan saling menghormati fungsi anggota yang satu dengan fungsi anggota lainnya. Selanjutnya dalam ayat 2 - 3 kita memperoleh gambaran tentang suasana keakraban dan persekutuan hidup antara para peziarah. Oleh karena melalui keakraban atau persekutuan yang bermuara pada Tuhan maka perjalanan hidup mereka akan berlangsung dengan baik dan tiba di tempat tujuan dengan damai sejahtera.

Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus,

Alangkah indahnya jika dalam persekutuan Bapak-Bapak kristen terdapat suasana kesatuan yang saling melengkapi dalam hal membangun Tubuh Kristus. Bila dalam persekutuan kita tercipta suasana yang baik, maka kehadiran baik di dalam jemaat maupun di tengah-tengah masyarakat akan menciptakan suasana persekutuan kekristenan yang baik pula. Saudara-saudara sekalian, kita seringkali mempersalahkan satu sama lainnya di dalam persekutuan seperti ini. Kita menyatakan organisasi kita tidak berjalan seperti yang kita harapkan dan pikirkan. Akibatnya, kita saling mempersalahkan satu sama lainnya, tanpa mengontrol diri sendiri atau tanpa melihat kekurangan pada diri sendiri dan lain-lain. Nats renungan kita, yaitu Mazmur 133 : 1 hanya mengatakan: "Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun Kalau kita "diam bersama dengan rukun maka di dalam diri kita akan tercipta-lah persekutuan yang tetap abadi dalam Tuhan.

Dan dalam persekutuan yang abadi itu, ada kedamaian, saling mengampuni saling bekerja sama, saling dengar-dengaran untuk mengatur bersama-sama demi kemuliaan Tuhan. Diam bersama dengan rukun," berarti kita mau mengerti bahwa persekutuan yang di dalamnya kita berada adalah milik Tuhan dan kita hanya alat-alat saja. Maka itu, kila harus merendahkan diri demi berjalan dan melayani secara bersama-sama. Dengan demikian, Tuhan akan memerintahkan berkat dalam kehidupan persekutuan dan kehidupan keluarga selama lamanya. "Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun. Amin.

Posting Komentar

Posting Komentar