No License

Khotbah Kristen : Suami Adalah Kepala Istri

Efesus 5:23
|
Ilustrasi foto: Pixabay
Efesus 5:23
23

karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Saudara/i yang dikasihi Tuhan,

Menjadi seorang suami yang baik di dalam Kristus merupakan suatu keharusan bagi .setiap laki-laki yang telah menikah. Karena suami adalah kepala dari isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat (Efesus 5:23). Firman Tuhan menyamakan suami seperti Kristus yang adalah kepala jemaat, maka tentunya seorang suami harus bersikap sama seperti Kristus kepada jemaatNya. Jika hal ini Udak dipenuhi, maka sudah dapat dipastikan hubungan antara suami dan isteri akan ada kerenggangan atau keretakan bahkan keributan dalam keluarga. Hanya Kristus yang dapat menjadi penyelamat hubungan antara suami dan isteri. Serta Kristus yang dapat memberi keharmonisan bagi hubungan suami dan isteri dalam keluarga.

Sebagian besar kaum laki-laki memiliki ego yang cukup tinggi atau bahkan sangat tinggi. Mereka cenderung untuk lebih mengutamakan dirinya sendiri dalam segala hal, bahkan juga di dalam keluarganya. Firman Tuhan mengajarkan agar seorang suami dapat mengasihi istrinya sama seperti mengasihi dirinya sendiri. Apa yang diinginkan seorang suami bagi dirinya juga harus dia berikan seimbang kepada isterinya.

Tentunya hal ini bukan suatu hal yang mudah. Tetapi dengan meminta kasih Kristus, maka hal ini akan dapat dilakukan oleh seorang suami. Ketika masih berpacaran, tentunya akan sangat mudah untuk bersikap sopan dan lembut kepada pasangan. Hal ini disebabkan kita mau memberikan yang terbaik bagi pacar dan tidak mau terlihat buruk/negatif di hadapannya.

Tetapi ketika masuk ke dalam pernikahan, biasanya semua sikap aslinya akan keluar. Banyak pasangan suami-isteri yang tekejut melihat pasangannya, yang sebelumnya merupakan orang yang paling lembut sedunia, ternyata merupakan orang yang paling kasar sedunia. Tentunya hal ini bertentangan dengan Firman Tuhan.

Seorang suami harus belajar menghargai istrinya. Tidak hanya pada awal pernikahan saja, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, seorang suami harus semakin lembut terhadap istrinya. Dia harus belajar mengerti perasaan istrinya. Dia harus belajar untuk bersikap lebih sabar terhadap istrinya. Dia harus belajar untuk mendengar suara istrinya.

Suami harus menghargai perkataan dari istrinya. Suami juga harus sabar jika istrinya melakukan kesalahan. Bersikap lembutlah terhadap isteri.

Seorang suami dengan posisi, kedudukan, status, pengetahuan dan jabatan yang lebih tinggi tidak boleh meremehkan isterinya. Bagaimanapun keadaan isteri, tetap harus dihargai karena isteri merupakan pasangan yang telah Tuhan tetapkan. Jangan menganggap remeh istri, jangan mengabaikan istri dan jangan mencemooh isteri, agar doa seorang suami tidak terhalang. Tuhan menginginkan kesatuan di dalam rumah tangga. Suami harus berperan aktif agar kesatuan itu dapat terjalin di dalam rumah tangganya. Dengan begitu berkat dari Tuhan akan mengalir seperti sungai yang tidak pernah kering. Hiduplah bergandengan tangan dengan istri, maka Tuhan akan mendengar doa sang suami dan menjawab seturut kasih Tuhan, Amin.

Posting Komentar

Posting Komentar