I Petrus 5:5b-11
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab:
"Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Saudara/i Yang dikasihi Tuhan,
Bagian Firman Tuhan ini, Rasul Petrus memberikan beberapa nasehat terakhir yang penting dalam suratnya yang berhubungan dengan kenyataan kehidupan Kristen. Petrus berbicara mengenai sikap orang Kristen dalam menjalani kehidupan di tengah dunia. Yang perlu kita ketahui bahwa Sikap orang Kristen dalam menjalani hidup di tengah dunia dilandasi pada kebenaran dan kuasa Firman Tuhan.
Melalui Firman Tuhan dalam 1 Petrus 5: 5b - 11, kita akan belajar bersama-sama ada empat kebenaran yang harus dimiliki sebagai sikap hidup orang Kristen dalam menjalani kehidupan di dunia agar kita dapat hidup ber kemenangan dengan bergantung hanya pada kasih dan kuasa penyertaan Tuhan Yesus serta memuliakan-Nya.
Merendahkan diri di hadapan Allah (ayat 6)
Sikap hidup orang Kristen yang pertama berkaitan dengan hubungan kita dengan Tuhan. lni merupakan dasar segala sesuatu. Merendahkan diri di hadapan Allah merupakan sikap dari orang Kristen sejati. Dalam Matius 5:3 Yesus menekankan bahwa hanya mereka yang mengaku miskin di hadapan Allah yang akan diterima oleh Allah. Maksudnya hanya mereka yang merendahkan diri di hadapan Allah yang akan diterima oleh Allah. Merendahkan diri di hadapan Allah ini bukan terjadi satu kali, tetapi harus menjadi suatu sikap hidup orang Kristen secara terus menerus. Merendahkan diri di hadapan Allah berarti kita mengakui kebenaran, kemahatahuan dan kemahakuasaan Allah. Berarti pula kita mengakui bahwa Allah yang lebih tahu apa yang baik bagi kita dan yang akan mendatangkan kebahagiaan bagi kita.
Kita harus merendahkan diri di hadapan Allah walaupun ada berbagai hal dan kejadian buruk yang menimpa kita dan kita tidak mengerti mengapa semua itu terjadi. Kita mungkin sesaat menangis, tetapi kita tetap meyakini bahwa Allah mengasihi kita, memimpin kita, dan mempunyai tujuan kebaikan bagi kita. Di tengah pergumulan dan ketidakmengertian tetap mempercayai dan bersandar kepada Allah. Ini bukanlah hal yang mudah dan terjadi secara otomatis, tetapi terus menerus harus kita latih untuk tetap percaya kepada Firman Tuhan dan janji-Nya serta meyakini bahwa Allah sedang membawa kita kepada tujuan yang baik.
Merendahkan diri di hadapan sesama (ayat Sb).
Sikap hidup orang Kristen yang kedua adalah berkaitan dengan hubungan dengan sesama kita. Merendahkan diri dihadapan Allah dan merendahkan diri dihadapan sesama adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Merendahkan diri dihadapan sesama berarti menerima apa adanya dari sesama kita, saling menolong, saling mendoakan, saling mengampuni, saling melayani dan saling menerima satu dengan yang lain sebagai-mana apa adanya.
Allah telah mengasihi setiap orang dan kitapun harus menunjukkan sikap yang sama. Mengasihi setiap orang ini bukan hal yang mudah, tetapi kita harus menyalibkan segala egoisme dan keangkuhan dari hari ke hari! Kita dipanggil untuk meninggalkan segala pola pikir yang kurang berkenaan dan kita hidup dalam persekutuan hidup orang percaya.
Menyerahkan segala kekuatiran hanya kepada Tuhan (ayat 7).
Sikap hidup orang Kristen yang ketiga yang sangat penting adalah menyerahkan segala kekuatiran hanya kepada Tuhan Yesus! Petrus sangat tahu bahwa orang Kristen, para pelayan dan semua orang yang sungguh dalam mengikut Tuhan akan mengalami berbagai kekuatiran. Hal kekuatiran adalah bagian daripada kehidupan, dan juga bagian daripada kehidupan orang Kristen.
Rasul Petrus mengajarkan dengan jelas agar kita menyerahkan segala kekuatiran hanya kepada Tuhan _Yesus. Sebagai orang Kristen kita harus percaya kepada Tuhan Yesus dan tidak menggunakan kuasa-kuasa lain di luar kuasa Tuhan Yesus.
Mengapa kita harus menyerahkan segala kekuatiran kita hanya kepada Tuhan, karena ada janji yang luar biasa yaitu Tuhan akan memelihara kita. Pemeliharaan Tuhan adalah pemeliharaan yang menyeluruh dan mencakup • tubuh, roh dan jiwa dan berlaku untuk masa kini dan untuk selama-lamanya. Hanya Tuhan Yesus yang dapat memberikan pertolongan sejati, menyeluruh dan bersifat kekal. Dengan cara-Nya sendiri Tuhan Yesus akan menolong kita. Dia dapat melakukan mujizat, tetapi la juga dapat menolong melalui persekutuan orang percaya yang menolong kita.
Marilah selalu mengingat dan membawa kekuatiran kita kepada-Nya, walaupun ada banyak hal yang tidak kita mengerti, tetapi meyakini akan pemeliharaan Tuhan bagi kita. Jangan sampai salah alamat dan tertipu dengan membawa kekuatiran kita kepada alamat-alamat yang salah!
Sikap orang Kristen dalam menjalani hidup yang keempat adalah sadar, berjaga dan melawan tipu muslihat iblis.
Sebagai orang Kristen siapa pun dia, pelayan Tuhan, majelis, jemaat sedang dan pasti terancam secara terus-menerus oleh pencobaan dan tipu muslihat iblis. ltulah kenyataan kehidupan Kristen di seluruh dunia. Semua orang Kristen dimanapun dia berada sedang dan akan dicobai oleh iblis. Tujuan iblis adalah menggagalkan status kita sebagai anak-anak Allah (Yoh 1:12). Sikap orang Kristen dalam menghadapi masalah/ pencobaan akan menentukan. Kita harus meyakini kebaikan Tuhan dan bahwa Tuhan tidak mencobai kita. Pencobaan berasal dari iblis dengan tujuan untuk meng-hancurkan kita. Tuhan hanya menguji anak-anak-Nya dengan tujuan positif, yaitu kedewasaan iman.
Melalui Firman ini rasul Petrus mengajarkan kepada kita agar selalu mengingat bahwa Yesuslah yang mempunyai kuasa untuk selama-lamanya. Berpegang dan meyakini akan janji dan kuasa penyertaan Allah dalam kehidupan kita sehingga kita akan keluar sebagai pemenang.
Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus,
Hanya orang yang merendahkan diri di hadapan Allah dan sesama yang akan ditinggikan. ltulah rahasia Firman Tuhan. Adapun empat kenyataan kehidupan Kristen ini perlu kita perhatikan dengan baik. Mari kita periksa diri kita masing-masing. Sejauh mana kita sudah merendahkan diri di hadapan Allah dan sesama? Kepada siapa selama ini kita bawa kekuatiran kita, Apakah kita sudah menyerahkan segala kekuatiran kita hanya kepada Tuhan, Tuhan Yesus memberkati Firman-Nya melalui tuntunan Roh, hikmat dan Roh kebenaran dalam kehidupan kita. Amin.
Posting Komentar