No License

Khotbah Kristen : Jadilah Pelaku-Pelaku Firman Tuhan

Yakobus 1 : 19 - 27
|
Ilustrasi Jadilah Pelaku-Pelaku Firman Tuhan
Gambar Ilustrasi: Pixabay
Yakobus 1:19-27
19

Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

20

sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

21

Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

22

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

23

Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

24

Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.

25

Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

26

Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

27

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Saudara/i Yang dikasihi Tuhan Yesus,

Dalam suratnya yang dikirimkan Yakobus kepada kedua belas suku di perantauan, Yakobus mengingatkan mereka untuk bertekun, bertahan bahkan tetap bersukacita dalam setiap pergumulan hidup kendatipun hal itu terasa sulit dan berat. Yakobus mengingatkan mereka bahwa iman itu haruslah nyata dalam sikap hidup sehari-hari, dan bukannya terbatas dalam gedung-gedung ibadah ataupun sebatas kata-kata belaka. Yakobus menasehatkan mereka juga menjadi pelaku-pelaku firman dan bukan hanya sebagai pendengar saja.

Kita harus jujur mengakui bahwa kita juga cenderung untuk menjadi pendengar-pendengar yang setia dun kurang menjadi pelaku-pelaku yang setia dari firman Tuhan yang selalu kita dengar. Kita lebih suka bicara tentang kejelekan, kesalahan atau kekurangan orang lain, kita lebih suka berbicara tentang kelebihan dan kemampuan yang ada pada kita, kita lebih cepat untuk menasehati dan menegur orang lain dari pada sebaliknya. Kita cenderung menilai dan memandang seseorang berdasarkan pandangan mata dan penilaian rasio kita, dan bukan sebaliknya di mana kita melihat orang lain sebagai sama-sama makhluk ciptaan Tuhan, yang dijadikan dari debu tanah. Dan hanya anugerah-Nya maka kita semua boleh ada sampai saat ini. Sebagai pribadi, sebagai anggota jemaat, ataupun sebagai anggota Tetapi sebaliknya kita kurang memberikan perhatian untuk mendengar ataupun beban hidup mudah yang dialaminya.

Iman itu bukan hanya dalam pertemuan-pertemuan ibadah, lalu seusai ibadah iman itu juga lenyap. Iman seseorang tidak harus dibatasi dalam waktu ataupun suatu tempat tertentu, tetapi harus nyata setiap waktu dalam hidup ini. Kalau iman seseorang ditentukan oleh batas-batas tertentu dan karena maksud-maksud tertentu, maka ia akan mudah sekali terombang-ambing oleh keadaan dunia dengan segala pengaruh dan akibatnya.

Melalui Yakobus 1: 19-27 kita diminta untuk menjadi pelaku-pelaku firm an dan bukan hanya sebagai pendengar setia. Hendaknya kita menjadi pelaku firman dimana saja kita berada, entah di rumah, di tempat kita bekerja, agar kita tidak menipu diri kita sendiri bahwa sebenarnya kita hanya mendengar dan tidak melakukan firman itu. Jikalau kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan dan beriman kepada-Nya, maka itu haruslah nyata dalam sikap dan tingkah laku kita sehari-hari dan bukan hanya sebatas kata-kata tanpa ada kenyataannya.

Kiranya Yesus Kristus lewat kuasa Roh Kudus, menolong dan memampukan kita semua untuk menjadi pelaku-pelaku yang setia dari firman-Nya, demi pujian dan hormat bagi nama Tuhan. Amin.

Posting Komentar

Posting Komentar